Materi adalah segala sesuatu yang bisa ditangkap oleh indera
manusia. Bisa diketahui adanya dengan diraba, dipegang, disentuh, dicium,
ditangkap, dilihat, dan seterusnya. Meja itu ada karena manusia bisa
menyentuhnya, bisa merabanya. Udara itu ada karena udara bisa dihirup, dan
dirasakan gerakannya, semilirnya, hembusannya. Cahaya itu ada karena bisa
dilihat, gula itu ada dalam larutan teh dan kopi karena bisa dirasa oleh lidah.
Bahwa hakikat alam ini adalah materi atau benda. Jiwa dan
pikiran adalah materi, hanya sangatlah halus, berbeda dengan materi yang lain.
Dengan konsep itulah seseorang menyimpulkan segala yang bukan materi itu tidak
ada, wujud segala didasarkan pada materi, hal yang bukan materi berarti tidak
ada. Demikian juga Tuhan bukan materi, tuhan bukan benda jadi, tuhan tidak ada.
Karena wujud tuhan tidak bisa dilihat, ditangkap, diraba, disentuh, dirasa, dan
diindera oleh manusia. Mereka meniadakan tuhan dengan alasan tuhan tidak
materi. Tuhan tidak ada karena tidak bisa ditangkap panca indera.
Pada kenyataannya, manusia mengakui adanya sesuatu yang bukan
materi. Misalnya hukum. Hukum itu non materi dan hukum itu ada. Contoh lain
adalah ide (gagasan)… ide diakui ada begitu saja dalam pikiran manusia. Ide,
tapi ide itu ada. Juga spirit, spirit itu ada begitu saja masuk dalam jiwa
manusia. Sama seperti ide, spirit, tidak bisa dilihat, disentuh, dicium, atau
dirasa dengan panca indera tapi spirit itu ada, tak ada yang mengingkarinya.
Contoh lain adalah ‘waktu’, siapa bisa melihat waktu. Waktu bukan benda. Bukan
materi. Tapi waktu itu ada, tidak bisa ditangkap indera manusia. Dengan kamera
secanggih apapun manusia tidak bisa memotret waktu, bentuknya seperti apa.
Sebab waktu memang bukan benda. Bukan materi, tak ada yang menyangkalnya.
Otak manusia menyakini begitu saja waktu itu ada. Jadi banyak sekali hal-hal
yang non materi yang diakui keberadaanya oleh manusia. Jika mereka bisa
mengakui adanya hukum, ide, spirit, dan waktu yang bukan materi yang tidak bisa
ditangkap oleh panca indera, kenapa mereka mengingkari adanya tuhan? jadi ,
alasan mereka mengingkari adanya tuhan itu sangat lemah. Tuhan itu ada.
Sebagaimana waktu ada. Bahkan, tuhanlah yang menciptakan waktu dan segala yang
ada, yaitu Allah Subhanahu Wata'ala.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar