Dalam kebisuan malam, isyarah datang
kekamarku dan berdiri tepat disisi tempat tidurku, ia menatapku seperti seorang
ibu yang penuh cinta, mengusap wajahku “seraya aku dibelai – belai tangan
Tuhan”. serta berkata “kejarlah merpati itu, sampai kemanapun, kau takkan
sanggup kehilangannya. Itu adalah pilihanmu”. Isyarah itu benar – benar membangunkan
tidurku. Selang beberapa detik, keributan tepat diatas kamarku menyibak
kesunyian dan kebisuan di tengah malam. Apa yang menjadikan kesunyian malam ini
sirna. Tak terjawab masih apa maksud dari keributan itu. Hatipun balik bertanya
apa maksud dari isyarah ini, apakah ini seperti yang dialami orang – orang yang
menemukan teman hidupnya. Yang ia upayakan dalam setiap malam melalui
istikharah dan do’a – do’a setiap waktu ke waktu. Bukankah ini pula yang kau
tunjuki pada sahabat – sahabatmu saat ia benar – benar menemukannya. Dan
bukankah ini pula yang kau temukan oleh manusia mulya yang kau taati, yang kau
sebut – sebut dalam sebagian hidupmu.
Benar – benar keyakinan yang didapat
dengan waktu yang tidak sebentar, cukup lama hati ini menantikannya. Meski
begitu tak terasa waktu yang begitu lama dibalas dengan satu waktu, benar –
benar dari Tuhan Allah Azza wa Jalla. Satu sisi yang lain “penyesalan
akan segala alurnya yang ia perbuat” selama kelelahan dalam cinta kasih
sayangnya. Tidak sedikit yang ia permainkan hasratnya, menghina perasaannya,
benar – benar kesia – siaan dalam hidup, maaf. Meski tak sedikit pula hikmah
yang ku dapatkan. Tapi ini adalah penyesalan. Penyesalan tetaplah penyesalan.
Penyesalan yang harus terus membawa kebaikan. Kebaikan menebus segala kesalahan.
Karena hidup bukan cuma untuk diri sendiri, tapi juga buat orang lain.
Penyesalan dan ribuan kesalahan
membimbingnya bangun menuju kehadapan Ilahi Rabbi. Seketika itu bersujud
syukur berlinang air mata. Bersyukur atas keyakinan yang baru ia dapatkan. Tuhan
pengatur dan pencipta segala kehidupan. Skenario - Nya benar – benar dahsyat
mengagumkan. Dari sujud ke sujud, wajah – wajah penyesalan yang ia lihat,
tampak menghantui jiwa ini. Tak sedikitpun kebaikan yang tampak dalam sujud
ini. Tuhan…
Satu harapan yang
hati ini ingin dan harapkan saat ini dan selamanya. Mengharap kemurahan hati
yang dimiliki setiap insan yang kenal pada diri ini. Terutama pada seseorang
yang ingin hasrat hati ini membuktikan keyakinan ini pada seorang wanita yang
berada dalam do’a – do’a dan isyarah Tuhan semesta alam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar