Selasa, 04 Juni 2013

My Contemplation


Materi adalah segala sesuatu yang bisa ditangkap oleh indera manusia. Bisa diketahui adanya dengan diraba, dipegang, disentuh, dicium, ditangkap, dilihat, dan seterusnya. Meja itu ada karena manusia bisa menyentuhnya, bisa merabanya. Udara itu ada karena udara bisa dihirup, dan dirasakan gerakannya, semilirnya, hembusannya. Cahaya itu ada karena bisa dilihat, gula itu ada dalam larutan teh dan kopi karena bisa dirasa oleh lidah.
Bahwa hakikat alam ini adalah materi atau benda. Jiwa dan pikiran adalah materi, hanya sangatlah halus, berbeda dengan materi yang lain. Dengan konsep itulah seseorang menyimpulkan segala yang bukan materi itu tidak ada, wujud segala didasarkan pada materi, hal yang bukan materi berarti tidak ada. Demikian juga Tuhan bukan materi, tuhan bukan benda jadi, tuhan tidak ada. Karena wujud tuhan tidak bisa dilihat, ditangkap, diraba, disentuh, dirasa, dan diindera oleh manusia. Mereka meniadakan tuhan dengan alasan tuhan tidak materi. Tuhan tidak ada karena tidak bisa ditangkap panca indera.
Pada kenyataannya, manusia mengakui adanya sesuatu yang bukan materi. Misalnya hukum. Hukum itu non materi dan hukum itu ada. Contoh lain adalah ide (gagasan)… ide diakui ada begitu saja dalam pikiran manusia. Ide, tapi ide itu ada. Juga spirit, spirit itu ada begitu saja masuk dalam jiwa manusia. Sama seperti ide, spirit, tidak bisa dilihat, disentuh, dicium, atau dirasa dengan panca indera tapi spirit itu ada, tak ada yang mengingkarinya. Contoh lain adalah ‘waktu’, siapa bisa melihat waktu. Waktu bukan benda. Bukan materi. Tapi waktu itu ada, tidak bisa ditangkap indera manusia. Dengan kamera secanggih apapun manusia tidak bisa memotret waktu, bentuknya seperti apa. Sebab waktu memang bukan benda. Bukan materi, tak ada yang menyangkalnya.  Otak manusia menyakini begitu saja waktu itu ada. Jadi banyak sekali hal-hal yang non materi yang diakui keberadaanya oleh manusia. Jika mereka bisa mengakui adanya hukum, ide, spirit, dan waktu yang bukan materi yang tidak bisa ditangkap oleh panca indera, kenapa mereka mengingkari adanya tuhan? jadi , alasan mereka mengingkari adanya tuhan itu sangat lemah. Tuhan itu ada. Sebagaimana waktu ada. Bahkan, tuhanlah yang menciptakan waktu dan segala yang ada, yaitu Allah Subhanahu Wata'ala.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar