Rabu, 12 Juni 2013

Keributan Tengah Malam

Dalam kebisuan malam, isyarah datang kekamarku dan berdiri tepat disisi tempat tidurku, ia menatapku seperti seorang ibu yang penuh cinta, mengusap wajahku “seraya aku dibelai – belai tangan Tuhan”. serta berkata “kejarlah merpati itu, sampai kemanapun, kau takkan sanggup kehilangannya. Itu adalah pilihanmu”. Isyarah itu benar – benar membangunkan tidurku. Selang beberapa detik, keributan tepat diatas kamarku menyibak kesunyian dan kebisuan di tengah malam. Apa yang menjadikan kesunyian malam ini sirna. Tak terjawab masih apa maksud dari keributan itu. Hatipun balik bertanya apa maksud dari isyarah ini, apakah ini seperti yang dialami orang – orang yang menemukan teman hidupnya. Yang ia upayakan dalam setiap malam melalui istikharah dan do’a – do’a setiap waktu ke waktu. Bukankah ini pula yang kau tunjuki pada sahabat – sahabatmu saat ia benar – benar menemukannya. Dan bukankah ini pula yang kau temukan oleh manusia mulya yang kau taati, yang kau sebut – sebut dalam sebagian hidupmu.
Benar – benar keyakinan yang didapat dengan waktu yang tidak sebentar, cukup lama hati ini menantikannya. Meski begitu tak terasa waktu yang begitu lama dibalas dengan satu waktu, benar – benar dari Tuhan Allah Azza wa Jalla. Satu sisi yang lain “penyesalan akan segala alurnya yang ia perbuat” selama kelelahan dalam cinta kasih sayangnya. Tidak sedikit yang ia permainkan hasratnya, menghina perasaannya, benar – benar kesia – siaan dalam hidup, maaf. Meski tak sedikit pula hikmah yang ku dapatkan. Tapi ini adalah penyesalan. Penyesalan tetaplah penyesalan. Penyesalan yang harus terus membawa kebaikan. Kebaikan menebus segala kesalahan. Karena hidup bukan cuma untuk diri sendiri, tapi juga buat orang lain.
Penyesalan dan ribuan kesalahan membimbingnya bangun menuju kehadapan Ilahi Rabbi. Seketika itu bersujud syukur berlinang air mata. Bersyukur atas keyakinan yang baru ia dapatkan. Tuhan pengatur dan pencipta segala kehidupan. Skenario - Nya benar – benar dahsyat mengagumkan. Dari sujud ke sujud, wajah – wajah penyesalan yang ia lihat, tampak menghantui jiwa ini. Tak sedikitpun kebaikan yang tampak dalam sujud ini. Tuhan…
Satu harapan yang hati ini ingin dan harapkan saat ini dan selamanya. Mengharap kemurahan hati yang dimiliki setiap insan yang kenal pada diri ini. Terutama pada seseorang yang ingin hasrat hati ini membuktikan keyakinan ini pada seorang wanita yang berada dalam do’a – do’a dan isyarah Tuhan semesta alam. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar