Setelah lama didirikan
Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo saat ini sudah mencapai usia 100
tahun lamanya. Sampai saat ini Pesantren Sukorejo mampu berdiri kokoh ditengah
– tengah badai dimana kebebasan menjadi harapan dan keinginan. Arus
globalisasi, pergaulan bebas, kenakalan remaja semakin muncul kepermukaan di
tanah air Indonesia. Dampak kemajuan tekhnologi kian kerap disalah gunakan.
Pesantren sukorejo, dalam aktualisasinya benar – benar mengantisipasi masuknya
era tersebut, demi mewujudkan visi dan misi mulia pesantren “melahirkan
generasi muslim khaira ummah”. Dalam artian bukan berarti dunia pesantren buta terhadap
perkembangan dunia luar atau tidak memahami kemajuan tekhnologi. Akan tetapi
pesantren lebih mengutamakan dan mematangkan disiplin ilmu yang menjadi tujuan
utama yaitu tafaqquh fiddin. Yang juga tetap dalam pengembangannya
menjadikan Pesantren Sukorejo berbasis iman, ilmu dan tekhnologi.
Berbagai upaya terus
ditingkatkan, demi membentengi pesantren agar tetap kokoh dalam melaksanakan
amanah – amanah Allah SWT. Salah satunya dengan memperkuat aturan dan sistem –
sistem yang selama ini digariskan oleh masyayikh pendiri dan pengasuh
pendahulunya. Meski sebagia masyarakat sekitar maupun nusantara beranggapan dan
menginginkan putra – putrinya ‘yang terpenting berada di Pesantren’ tetapi Pesantren
Salafiyah Syafi’iyah mampu untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan dan
pengajaran serta menambah kuantitas sarana dan prasarana. Sehingga tetap mampu
melahirkan berbagai fungsi dan manfaat bagi masyarakat dan kehidupan berbangsa,
bernegara. Dengan menjadikan sebuah komitmen bahwa Pondok Pesantren ini bisa
meningkatkan diri dan mampu menghadapi berbagai tantangan zaman kekinian. Pesantren
menjadi benteng terakhir untuk tetap mendidik dan menanamkan nilai – nilai
agama secara komprehensif.
Hingga Salafiyah Syafi’iyah
telah menelurkan hasil i’tikadnya selama ini yaitu mencetak kiai – kiai muda
dan sarjana – sarjana yang kini mengabdikan diri untuk kepentingan agama dan
bangsa Indonesia. Dengan demikian Pondok Pesantren Sukorejo telah memposisikan
diri sebagai pusat pendidikan dan pengajaran baik di bidang umum lebih – lebih
bidang agama, bagi masyarakat sekelilingnya sampai pula di pelosok Nusantara.
Berkat rahmat Allah SWT.
Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo berada dalam capaian yang luar
biasa. Sampai saat ini, pesantren yang telah berdiri pada tahun 1914 – 2014
mampu mempertahankan nama kebesarannya ‘Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo’ dirasa
perlu memperingati 100 tahun berdirinya Pondok Pesantren yang dikenal dengan
peringatan satu abad. Tak ayal dalam hal ini pengasuh telah membentuk
kepanitiaan perayaan satu abad pesantren genap dua tahun sebelumnya. Sebagai
bentuk evaluasi dan penyempurnaan kegiatan – kegiatan dengan memperhatikan
perkembangan dan kebutuhan. Dengan
terbentuknya kepanitian, pengasuh menginginkan perayaan satu abad pesantren
selain meriah, juga sebagai bentuk syiar islam dan syiar pondok pesantren dalam
peranannya mendidik anak – anak bangsa yang mempunyai nilai al Akrom, al Sholih, al Uswah al Hasanah (keteladanan),
al Zuhd, al Kifah al Mudawamah (daya
juang), al I’timad ala al Nafs (kemandirian),
dengan segala dimensi maknanya. Sekaligus mengenang perjuangan pendiri dan
pengasuh Pondok Pesantren dari masa ke masa. Baik peranannya pada masyarakat,
agama dan bangsa Indonesia.
Bagi pesantren sendiri, perayaan ini sebagai bentuk evaluasi untuk
tetap mempertahankan identitas yang telah disematkan oleh masyayikh terdahulu. Juga sebagai pola pengembangan pesantren
sesuai dengan tuntutan zaman. Dan selanjutnya pada taraf peningkatan terhadap
system, keilmuan, dan kualitas Pondok Pesantren. Yang mampu bersaing pada taraf
nasional atau bahkan internasional.
Tanda pembukaan perayaan
satu abadpun didaulatkan. Bunyian shirine tiga kali dilengkingkan. Hal ini
membuat para hadirin bertepuk tangan sebagai ungkapan rasa bangga. Yang
pertama, karena kegiatan – kegiatan perayaan satu abad sudah dimulai. Kedua, karena
pengasuh pesantren secara langsung bisa menekan shirine tanda perayaan 100
tahun Pondok Pesantren dibuka. Dan sesaat itu pula, lantunan shalawat terdengar
menghiasi suasana pembukaan kegiatan satu abad Pondok Pesantren Salafiyah
Syafi’iyah. Yang merupakan sebagai rasa syukur dan ungkapan rasa gembira,
bahagia melumat menjadi satu, dalam benak dan hati para hadirin. Allahumma
Shalli ala Sayyidina Muhammad, mudah – mudahan pembukaan satu abad pesantren
yang dibarengkan dengan kegiatan/perayaan maulid Nabi Muhammad SAW. mendapat
berkah dari Allah SWT. Bismillahi Yamsyi ‘ala Barakatillah.
Seyogyanya dalam momen satu abad
pondok pesantren, momentum yang tak selalu hadir setiap tahun, seharusnya dan
sepantasnya dimeriahkan tanpa keseganan. Sebagai wujud pondok pesantren, tidak
hanya dikenal oleh masyarakat sekitar tetapi dikenal ke relung – relung hati
Nusantara. Selain itu, sebagai bentuk pengokohan eksistensi Pondok Pesantren Sukorejo
yang telah sampai digerbang satu abad. Sebuah
penunjukan bahwa Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo mampu mewujudkan cita – cita
Rasulullah SAW. dan juga mampu memenuhi amanah Alah SWT. Dan yang terpenting
satu abad Pondok Pesantren Sukorejo sebagai spesialisasi untuk mengenang,
meneladani dan mengamalkan jasa – jasa pendiri dan pengasuh pesantren kepada
masyarakat, nusa dan bangsa terlebih kepada agama.